|
Kota Sorong dilihat dari udara |
Nama Sorong berasal dari kata soren. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang berarti laut yang daIam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama kali oleh suku Biak Numfor yang berlayar pada zaman dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak Numfor inilah yang memberi nama ” Daratan Maladum” dengan sebutan SOREN yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris clad Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan Sorong. Kota Sorong dikenal dengan istilah Kota Minyak sejak masuknya para surveyor minyak bumi dari Belanda pada tahun 1908. Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan Atribut peninggalan sejarah Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij (N.N.G.P.M) atau kota yang penuh dengan sisa-sisa peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda.
|
Pemandangan laut dari kota Sorong |
Kota Sorong sangatlah strategis karena merupakan pintu keluar masuk provinsi Papua Barat dan kota persinggahan. Kota Sorong juga rnerupakan kota industri, perdagangan dan jasa. Selain itu juga, di kota Sorong masih banyak tersimpan nilai-nilai peninggalan sejarah dan keaslian alami. sedangkan keunikan dari kota Sorong yaitu memiliki Water Front View atau kota dengan pemandangan laut. Letak Kota Sorong sangat strategis jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di Propinsi Papua Barat, karena berada pada posisi paling Barat dan merupakan pintu masuk dari wilayah Indonesia Bagian Barat ke Propinsi Papua Barat. Selain itu Kota Sorong juga merupakan kota persinggahan bagi wisatawan domestik dan manca negara sebelum melanjutkan perjalanan ke arah Utara dan arah Selatan ke Kota/kabupaten lainnya, ataupun ke Ibukota propinsi Papua Barat (Manokwari) yang terletak disebelah timur Propinsi Papua Barat. Luas wilayah dari kota Sorong sendiri yaitu 1.105 Km² yang terdiri dari 6 (Enam) distrik dan terbagi dalam 31 Kelurahan.
|
Logo PNPM Mandiri Perkotaan |
Tujuan utama dari PNPM Mandiri Perkotaan masuk di Kota Sorong antara lain membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara bertahap, juga menjadi pengikat dalam kemitraaan antara masyarakat golongan bawah dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. Serta membatu mewujudkan visi dari kota Sorong sendiri yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kota yang Setara, Bersahabat dan Dinamis“. Melalui visi ini hendaknya tidak ada warga kota Sorong yang merasa dianaktirikan dan dianakemaskan serta tidak diperdulikan, tetapi menjadi warga yang baik dan berusaha menggandeng tangan sahabatnya untuk mencapai kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan bersama dalam rangka membebaskan masyarakat kota dari belenggu “Kebodohan, Kemiskinan, Keterbelakangan dan Kesehatan (4K) yang Rendah”. PNPM Mandiri Perkotaan sendiri merupakan adopsi program dari P2KP yang telah ada dari tahun 1999 dan dinyatakan positif dalam perkembangannya guna membantu pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia. Pada tahun 2007 PNPM Mandiri Perkotaan diarahkan untuk mendukung upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan pencapaian sasaran Millennium Development Goals (MDGs), agar pada tahun 2015 nanti tercapai pengurangan penduduk miskin sebesar 50%. Tahun 2008, secara penuh P2KP menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan)
PNPM Mandiri Perkotaan sendiri telah masuk di kota Sorong sejak tahun 2006, yang diawali dengan 4 Kelurahan Pilot yaitu Kel.Rufei, Kel.Klabala, Kel.Klasaman dan Kel.Klademak. Dan hingga saat ini PNPM Mandiri Perkotaan telah berada di 22 Kelurahan yang ada di kota Sorong. Pada blog ini juga akan kami ceritakan tentang profil dari beberapa Badan atau Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM / BKM) yang ada di kota Sorong.
Salam kenal dari kami BKM Sipatokkong Kelurahan Majjelling Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan, senang bisa saling mengenal dan berbagi cerita bersama, salam mandiri
BalasHapus